9 Imunisasi Dasar Tambahan Untuk Anak

  Hi Guys, Kemarin saya sudah membahas tentang imunasi dasar awal untuk anak, Nah, disini saya akan membagikan lagi tentang tambahan dasar imunisasi pada anak sebagai berikut :


imunisasi pada anak,imunisasi wajib anak 2 tahun,imunisasi untuk anak 2 tahun,imunisasi untuk anak 2 3 tahun,imunisasi anak lengkap,imunisasi anak idai,imunisasi tambahan untuk kecerdasan otak anak,imunisasi  untuk anak,imunisasi untuk anak,imunisasi untuk anak 18 bulan


A. HIB ( Haemophilus influenza )

  Tersedia vaksin kombinasi DTp dan HIB dengan daya imunogenitas yang tetap tinggi tanpa memengaruhi respon imun satu sama lainya. Imunisasi ini mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b yang dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokkan, pnemonia, dan epiglotitis ( infeksi pada katup pita suara dan tabung suara )

  Meningitis adalah infeksi terhadap selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Imunisasi ini diberikan saat anak berusia 2, 4 , 6 dan 15 bulan. Imunisasi HIB sangat mahal, maka belum diwajibkan.



B. PCV ( Pnrmococcal Vaccine )

  Imunisasi PCV melindungi bayi dari bakteri penyebab infeksi pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalahan serius seperti meningitis dan infeksi darah

( bakteremia ). Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak di bawah usia lima tahu. Bayi yang memiliko resiko tinggi mengalami penyakit kolonisasi pneumokokus, yaitu bayi dengan infeksi saluran nafas atas, menjadi perokok pasif, bayi yang tidak mendapatkan ASI, dan bayi yang tinggal di negara 4 musim ( pada musim dingin ). 


  Bakteri pneumokokus ditularkan dengan kontak dekat yaitu melalui batuk dan bersin. Gejala pneumokokus biasanya termasuk demam dan mengigil, serta neri dada, batuk, sesak nafas, nafas cepat, denyut jantung yang cepat, kelelahan, dan kelemahan. Pemberian vaksin ini diberikan pada saat anak berusia 2, 4, 6 bulan, serta antara 12-15 bulan. jika belum diberikan hingga usia anak di atas 1 tahun, PCV hanya diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak mendekati 2-5 tahun, PCV hanya diberikan 1 kali.



C. Rotavirus


Di Indonesia, diare menjadi 28% penyebab kematian pada balita. Tersedia vaksin monovalen ( Rotarix ) dan pentavalen ( Rotareq ).



D. Influenza

Imunisasi influenza mampu melindungi anak dari beberapa jenis influenza. Imunisasi influenza hendaknya diberikan pada anak sehat yang berusia 6 bulan-2 tahun, anak dengan penyakit jantung kronis, asma, diabetes, penyakit ginjal kronis dan HIV, anak yang tinggal di tempat seperti asrama, panti asuhan, atau pesantren serta oran yang bisa melakukan virus flu pada orang yang beresiko tinggi, seperti pengasuh anak dan petugas kesehatan. Untuk anak yang berusia diatas 2 tahun, vaksin ini diberikan dalam bentuk semprotan pada saluran pernafasan.



E. Varisela

Imunisasi varisela akan melindungi tubuh dari cacar air. Vaksin ini tidak boleh diberikan pada anak yang sedang demam tinggi, hitung limfosit yang rendah, alergi terhadap neomisin, dan adanya defisiensi imun seluler. Pemberianya dilakukan pada anak yang berusia di atas 5 tahun.



F. MMR ( Measles, Mumps, Rubella )


  Imunisasi MMR akan melindungi anak dari virus campak, gondok, dan rubella ( campak jerman ). Campak sudah dikenal dari dulu sebagai penyakit menulr yang memiliki gejala seperti ruam, demam, pilek, batuk dan iritasi mata. Komplikasi disebabkan campak juga termasuk infeksi telinga, diare, pneumonia, kejang, kerusakan otak, dan kematian. 

Sementera itu, gondok adalah infeksi virus yang biasanya menyebabkan demam, sakit kepala, dan radang kelenjer di bawah rahang.


Gondok dapat menyebabkan meningitis, ensefalitis dan ( jarang ) tuli. Hal ini menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan pada indung telur. Rubella atau disebut campak jerman, Ditandai dengan ruam merah muda yang dimulai pada wajah, demam ringan, dan pembengkakan kelenjer getah bening.


Imunisasi ini tetap diberikan meskipun anak memiliki riwayat infeksi campak, gondongan, maupun rubella. tidak ada efek imunisasi yang terjadi pada anak yang sebelum nya telah mendapat imunitas terhadap salah satu atau lebih dari ketiga penyakit ini. Imunisasi ini juga tidak berhubungan dengan autisme. Pemberianya dilakukan pada saat anak berusia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.



G. Tifoid 


  Tifoid atau yang lebih dikenal dengan thypus adalah panyakit akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Bakteri ini sering ditemukan di air dan lingkungan tempat tinggal yang tidak dijaga kebersihan nya. Imunisasi ini akan melindungi tubuh anak dari penyakit thypus. Pemberian dilakukan pada anak yang berumur di atas dua tahun dan diulang setiah 3 tahun. Terdapat dua jenis imunisasi tifoid, yaitu oral dan suntik. Tifoid oral diberikan pada anak di atas enam tahun.



H. Heoatitis A

Hepatitis A adalah penyakit peradangan pada liver ( hati ) yang tidak jarang pulacmenjangkit anak-anak. Pemberian nya dilakukan pada anak yang berusia di atas 2 tahun sebanyak 2 kali dengan interval 6-12 bulan.



I. HPV

Vaksin ini dibuat untuk mencegah penyakit infeksi menular seks yang dibawa orangtua. Gejala penyakit ini adanya kutil pada sekita vagina vulva, dekat anus, rektum dalam, pada leher rahim, dan kadang- kadang pada kulit dekat daerah selangkangan. Jadwal memberikan imunisasi HPV tergantung dari jenis vaksin yang akan digunakan. 


Imunisasi ini dapat diberikan pada anak sejak usia 10 tahun. Jika mengunakan vaksin HPV bivalen, diberikan 3 dosis. Dosis kedua dilakukan sebulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga dilakukan 5 bulan kemudian. Sedangkan vaksin yang HPV tetravalen ini, juga diberikan 3 dosis, namun dosis kedua diberikan 2 bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan 4 bulan kemudian. Imunisasi HPV akan melindungi tubuh dari Human Papilloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim.























Belum ada Komentar untuk "9 Imunisasi Dasar Tambahan Untuk Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel